Regenerasi dan
Panggung Muda Cerpen Indonesia (Jurnal Cerpen # 10, edisi
khusus
cerpenis muda pilihan)
Pengarang : Fahrudin Nasrulloh, dkk.
Pengantar :
Joni Ariadinata
Pengulas :
Nenden Lilis A
Tebal :
XII + 296 halaman
Ukuran :
14 x 21 cm
Harga : Rp. 45.000
Jurnal cerpen Indonesia Edisi # 10 merupakan Edisi Khusus yang
memuat sejumlah cerpenis mutakhir tanah air yang diundang secara khusus dan
terbuka. Edisi khusus cerpenis muda pilihan ini diberi tema Regenerasi dan
Panggung Muda Cerpen Indonesia. Redaksi memilih dari ratusan karya yang
masuk, dan akhirnya didapatkan 19 cerpen dari para cerpenis muda yang tersebar
dari berbagai kota di tanah air. Tema-tema yang mereka usung relatif beragam,
dengan bahasa ekspresi yang kuat dan menampilkan estetika terkini dari cerpen
Indonesia. Menariknya, jika selama ini muncul kekhawatiran atas minimnya
perempuan penulis, maka dalam edisi ini keberadaan mereka cukup berimbang. Tak
kalah menariknya pula, banyak nama yang muncul bukan nama yang dikenal secara
“popular” di media mainstream, katakanlah sastra koran, namun muncul
nama-nama yang selama ini memilih prosesnya sendiri. Selain itu, ada beberapa
nama yang memang sudah cukup dikenal publik sastra, sebagian lain mereka adalah
orang-orang yang “jauh” dari hiruk-pikuk sastra Indonesia.
Penulis dalam edisi ini ialah Fahrudin Nasrulloh (Jombang), Wa Ode
Wulan Ratna (Jakarta), Kadek Sonia Piscayanti (Singaraja), Fina Sato (Bandung),
Hasan Al-Banna (Medan), Nurul Hanafi (Bantul), Azizah Hefni (Malang), Yuni
Kristianingsih (Ponorogo), Dyah Merta (Yogyakarta), Sandi Firly (Banjarbaru),
Sunlie Thomas Alexander (Bangka), Ahmad Muchlis Amrin (Madura), Mahwi Air Tawar
(Yogyakarta), Dalih Sembiring (Jakarta), Pandapotan MT Siallagan
(Pematangsiantar), Ragdi F. Daye (Padang), Hendra Kasmi (Aceh), Jusuf AN
(Wonosobo) dan Bramantio (Surabaya). Untuk melihat capaian mereka, Redaksi
mengundang khusus kritikus sastra dari UPI, Bandung, Nenden Lilis A. Keberagaman itu tertangkap dalam
cerpen-cerpen dalam Jurnal Cerpen Indonesia edisi # 10, yang sekaligus menjadi
dokumentasi regenerasi sastra Indonesia. Sebagian besar nama-nama tersebut saat
ini tentu cukup sering terdengar dan tetap konsisten berkarya. Sesuai dengan
temannya, Regenerasi dan Panggung Muda Cerpen Indonesia. JCI # 10 ini
adalah semacam potret yang menyimpan sejumlah nama dan karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar