http://pustakapelabuhan.blogspot.com/2011/05/resensi-mati-baik-baik-kawan-kumpulan.html |
Mati
Baik-baik, Kawan
(Kumpulan Cerpen)
Pengarang : Martin Aleida
Penyunting : Raudal Tanjung Banua
Kata Penutup : Katrin Bandel
Tebal : 144 halaman
Ukuran : 13,5 x 20 cm
Penerbit : Akar Indonesia, 2009
Harga : Rp. 27.000
Mati Baik-baik, Kawan karya Martin
Aleida merupakan kumpulan sepilihan cerpen yang khusus berlatar Peristiwa ’65.
Martin Aleida, pengarang yang lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara, 31 Desember 1943 ini, memang sangat intens dan konsisten menggarap tema peristiwa huru-hara politik tersebut. Konsistensi ini sampai-sampai memunculkan konsep kepengarangannya yang ia sebut sebagai ”sastra bersaksi”.
Martin Aleida, pengarang yang lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara, 31 Desember 1943 ini, memang sangat intens dan konsisten menggarap tema peristiwa huru-hara politik tersebut. Konsistensi ini sampai-sampai memunculkan konsep kepengarangannya yang ia sebut sebagai ”sastra bersaksi”.
Ya, sebagai salah seorang yang mengalami langsung tragedi kemanusiaan itu,
Martin tidak hanya dimasukkan ke penjara tanpa pengadilan, tetapi juga disiksa
dan setelah dibebaskan pun tak kunjung luput dimata-matai. Ia yang sejak awal
berprofesi sebagai jurnalis dan pengarang, melanjutkan profesinya ini, namun
dengan tantangan yang lebih besar: mengolah tragedi dari persfektif korban dan
pelaku kekerasan. Tujuannya jelas: kemanusiaan. Katrin Bandel, dalam ”Catatan
Penutup” menyatakan bahwa Martin Aleida adalah pengarang yang menulis ulang
sejarah Indonesia dalam versi yang sama sekali berseberangan dengan versi
Orde-Baru. Tampak dengan jelas bahwa ia bukan sekadar ingin menceritakan
Peristiwa 65 dari persfektif yang berbeda, tapi bahwa ia punya misi untuk
melawan pemalsuan sejarah dengan memberikan sejumlah fakta (yang diolah ke
dalam cerita) yang selama ini tidak diketahui secara umum oleh masyarakat
Indonesia. Anda bisa menemukan banyak hal dari sejarah dalam Mati Baik-baik,
Kawan karya Martin Aleida
ini.
Anda bisa memsannya kepada kami, sekarang!**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar