Judul: Boemipoetra Djoernal Sastra
Penerbit: Boemipoetra, Tangerang
Tahun Terbit: Noember 2012
Tebal Buku: 302 halaman
Harga: 70,000
Boemipoetra adalah jurnal sastra perlawanan yang digawangi oleh Saut
Situmorang, Wowok Hesti Prabowo, Koesprihyanto Namma, Mahdi Duri, Jumari HS dan
Gito Waluyo. Misinya adalah melawan antek-antek kapitalisme-liberalisme global
yang merasuki “tubuh” sastra Indonesia dan melawan dominasi Jakarta sebagai
pusat sastra Indonesia. Lebih tepatnya, jurnal Boemipoetra bukan melawan,
tetapi menyerang. Serangannya pun bukan hanya sekedar cukup, tetapi sangat
keras dan amat kasar. Bahkan karena saking keras dan kasarnya, cenderung mengejek
dan mencela. Pihak dan oknum yang diejek atau dicela amat terang dan jelas: Komunitas
Utan Kayu (KUK) dan Salihara bersama tokoh-tokohnya seperti Goenawan Mohamad
atau Ayu Utami. Belum pernah ada dalam sejarah sastra Indonesia jurnal yang
“brangasan” seperti halnya Boemipoetra.
Buku ini merupakan kumpulan jurnal Boemipoetra yang diterbitkan mulai
sejak tahun 2007 sampai 2011. Ada 75 jurnal yang terkumpul dalam buku ini.
Jurnal Boemipoetra tiap kali terbitan rata-rata setebal 4 halaman. Bagi
sebagian orang, mungkin jurnal ini tidak terlalu atau tidak begitu penting
untuk dikonsumsi mengingat isinya sebagian besar adalah umpatan dan celoteh
yang berangasan. Tetapi tunggu dulu. Jurnal ini juga memuat tulisan para pakar terkenal
seperti Katrin Bandel, Abdul Hadi WM, Martin Suryajaya, dan lain-lain. Juga
berisi karya-karya Danarto, Ahmadun Yosi Herfanda, Hudan Hidayat, Wayan
Sunarta, dan lain-lain. Wacana-wacana yang dilemparkan ke publik pun rata-rata
tak akan didapatkan di media-media lain, contoh: Goenawan Pelacur Budaya, Sastra
Indonesia dalam Skenario Imperialisme, Perang Sastra Boemipoetra vs Utan Kayu, dan
lain-lain. Pendeknya, jika jurnal lain itu biasa, Boemipoetra tidak biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar