Jumat, 02 Maret 2012

Pinggir Malam yang Mati, Kumpulan Puisi 3 Penyair Muda Malaysia

Pinggir Malam yang Mati di bagian Kiri

Judul               :Pinggir Malam yang Mati
Pengarang       : Tramisi Hussin, Shafiq Halim, Zulwaqar Akram
Tebal               : 10 + 50 halaman
Ukuran             : 12,5 x 18 cm
Penerbit           : Jargon Books, Malaysia
Tahun terbit     : Juni 2011
ISBN               : -

Harga              : 30.000

Buku ini merupakan antologi puisi tiga penyair muda Malaysia dengan lini penerbitan kecil/indie yang bernama Jargon Book. Ketiga penyair tersebut adalah Tramizi Hussin, Shafiq Halim dan Zulwaqar Akram.


Selain tampilan puisi-puisi mereka yang jauh berbeda dengan gaya puisi lama Malaysia yang teologis dan panjang, puisi-puisi mereka lebih padat, ringkas dan perhitungan diksi yang cukup matang.
Tampilan bukunya pun mendapat polesan seni yang menarik. Ketiga anak muda yang sama-sama tergabung dalam penerbit Jargon Books ini memiliki peran sendiri-sendiri dalam pra-cetak. Tramizi Hussin berperan sebagai editor, Shafiq Halim menjadi lay-outer dan Zulwaqam Akram menjadi fotografer. Uniknya lagi buku ini tak memiliki biodata penyair, atau daftar isi.
Demikianlah, ketiganya merupakan generasi terkini yang paham dan bekerja dalam beberapa gendre seni sehingga tampilan buku dan persoalan-persoalan yang diangkat dalam puisi mereka pun menjadi cukup beragam. Menurut Shaira Amira dalam pengantarnya, ketiga penyair ini telah berhasil mengungkapkan pengalaman dan perasaan mereka dalam bentuk sajak yang mudah dipahami dan luas pengertiannya serta ide dan pemikiran yang serius.
Jika ditelisik, persoalan kesasteraan bagi penyair muda di Malaysia tak jauh berbeda dengan apa yang teralami oleh penyair muda kita. Eksistensi, kedirian, ideologi dan dunia yang ditekuni menjadi tema-tema utama dalam sajak-sajak mereka, begitu pun upaya pencarian bentuk dan gaya bertutur dan bentuk puisi. Simak puisi Bosan Menulis karya Tramizi Hussin berikut:
menulis ialah kesepian yang dilakar dalam kata-kata
penulis ialah pencari kata berdengung salam sunyi,
yang terkait pada kata tiada apa-apa,

iya, penulis ialah manusia sepi
yang berselirat dalam bising dunia.

Pemikiran, filsafat, tokoh menjadi bagian tak terhidarkan bagi proses kepenyairan. Seorang penyair bisa jadi terpengaruh, terinspirasi oleh banyak pengalaman dan peristiwa orang lain yang mereka baca dan dengar dalam teks-teks liteter. Sajak-sajak suasana, cinta dan kegamangan memandang masa depan mendapat tempat bagi generasi yang dibesarkan oleh abad modern, pernyataan diri, eksistensi sekaligus resistensi.

....
mereka akan berkata kepada
aku tentang kertas-kertas koyak,
ponsel yang patah matanya, batang-batang
rokok yang masih tinggal sepertiga,
jalan-jalan tar yang basah dihujani
kegelapan, puing-puing yang kekal
jadi momen yang mortal,
aku hilang dalam kebesaran mereka
(2, Shafiq Halim)

Sajak-sajak suasana dan potret peristiwa bisa dilihat dalam puisi Zulwaqar Akram. Sebagai misal:

aku duduk
di atas bangku usang
di atas tanah
di luar rumah
di bawah pohon
yang sedang menyanyi
kebenaran tak pernah
menjadi tetamu
si burung ketakutan
dan terus mati
menjadi bangkai
memberi kekuatan
untuk pohon
terus bernyanyi
(Sirkulasi, Zulwaqar Akram)

Antologi ini bisa menjadi pembanding yang bagus bagi perkembangan puisi kita akhir-akhir ini. Buku ini bisa dibeli dnegan menghubungi 081802717528 sekarang juga. Stok terbatas.

Segera miliki dengan menghubungi 081802717528. Selanjutkan silahkan transfer sesuai harga buku dan ongkos kirim ke no rekening 0117443522, BNI Cabang UGM Atas Nama Indrian Toni. Konfirmasi dan kirim alamat begitu transaksi selesai. Buku segera meluncur ke alamat.

Untuk melihat buku-buku kami yang lain silahkan berkunjung ke http://jualbukusastra.blogspot.com. Anda juga bisa bergabung di group dan Halaman FB kami di jualan buku sastra. Jualan Buku Sastra, menjual buku-buku sastra alternatif, sebab tak semua buku sastra yang baik tersedia di toko buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Widgets