Pengarang : Nurhayat Arif
Permana
Penyunting : Sunlie Thomas Alexander
Tebal : 72 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
Penerbit : Ladang Pustaka
Tahun terbit : 2011
ISBN : 978-602-96792-6-7
Harga : 20.000
Antologi Stanza Lara berisi 32 puisi-puisi pilihan Nurhayat Arif Permana,
penyair kelahiran Palembang 23 Oktober 1969. berikut komentar tentang Stanza
Lara.
Penyair Musi. Itulah penyematan—mungkin patut bagi Nurhayat Arif permana
ini. Puisi-puisinya dalam kumpulan mengalir bagai arus Musi, menjelaskan
berbagai soal yang terjadi atau sudah menjadi masa lalu (kenangan). Puisinya
memasuki ranah paling dalam: perkampungan (dusun). Tanpa sungkan mengkritik
ataupun memuji. Begitu sejatinya, penyair, terbebas dari segala sekat bernama
sungkan, pamali maupun ihwal lainnya...
(Isbedy Stiawan Zs, Penyair asal Lampung)
Mengenai NAP, puluhan tahun sebagai penyair, patut dicatat bahwa ia selalu
mengalami progres dalam proses kreatif penciptaan puisi. Kini, dalam buku yang
memuat puisi-puisi ini, NAP telah berhasil menyelinap ke dimensi keindahan,
kontemplasi, dan tentu saja refleksi terkait pranata kehidupan personal,
sosial, maupun religius. NAP selain berhasil menyelinap masuk ke ruh puisi, ia
telah piawai memainkan piranti sarana ungkap puisi. Puisi-puisinya bagi pembaca
tentulah serupa embun yang memberi kesejukan, dan pada sisi lain, puisi-puisi
dalam buku ini mengajak dan mengajuk pembacanya untuk melakukan metamorfosis
dalam memainkan peranannya sebagai kalifah dan kafilah di bumi Allah. Begitulah
NAP, diam-diam telah menggenapkan pencariannya lalu mencairkannya ke dalam
puisi-puisi yang layak dijadikan sembun penyejuk
(Dimas Arika Mihardja, Direktur Eksekutif Bengkel Puisi Swadaya Mandiri
jambi, Kreator, Peneliti, dan Pemenrhati Seni Budaya)
Jika puisi adalah suara hati yang paling jernih, maka Nurhayat Arif Permana
mengajak kita mendengarkan suara-suara itu. Ada detak hati risau buat Ibu yang
terbaring sakit, ada kasih bagi sahabat sejati, ada sakit untuk negeri sendiri,
ada harapan bagi musuh politik abadi, dan ada segumpal persoalan-persoalan
besar yang digumamkan dengan lirih tapi menikam. Ia adalah penyair lembut tapi
memendam kerasnya batu. Ia adalah penyair yang terus mencoba memahami bahwa
setiap manusia memiliki perannya sendiri dan dari semua itulah maka puisi-puisinya
dilahirkan—untuk kita baca.
(Hanna Fransisca, Penyair dan Prosais)
Sajak-sajak lirik Nurhayat hilir-mudik antara masa lalu dan masa kini;
keinginan mengekalkan kenangan sekaligus keengganan kembali pada yang lampau.
Tapi saat berharga memang sebentar. Seperti aku lirik melihat embun yang
meneteskan serbuk sarinya ke setiap helai daun (”Penunggu Embun”)
Linda Christanty, Penulis)
Anda bisa memesan jurnal sastra ini dengan
menghubungi kami di 081802717528 dengan harga 15.000. Bagi anda diluar
Yogyakarta disertai ongkos kirim.
Cara pemesanan, anda tinggal menghubungi
nomor di atas untuk konfirmasi, mengirimkan alamat, transfer harga buku +
ongkos kirim ke No rekening 0117443522 BNI Cabang UGM Atas Nama Indrian Toni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar