Kamis, 16 Mei 2013

Munajat Buaya Darat, Kitab Puisi (Buku Puisi Mashuri)



Judul: Munajat Buaya Darat, Kitab Puisi
Penulis: Mashuri
Penerbit: Gress Publishing, Yogyakarta
Tahun: 2013
Isi:  v + 118 hlm

ISBN: 978-602-96826-8-7

Harga: 30.000

Tukang Potong
......
Ia akan menjambak-jambak rambutmu, agar kau
Tak kantuk, agar kau terjaga dan sadar
Bahwa ada yang berkurang dari dirimu

“Berjagalah, agar aku tetap ingat
Yang harus aku babat adalah rambutmu, bukan kuping
Atau lehermu yang tak terawat”

........
(Tukang Potong, hlm. 2)

Munajat Buaya Darat
......
“Inilah Surabaya, hotel tempat singgah
tapi bukan tempat berlibur, atau mengubur darah
segalanya lembur
seperti juga kapal-kapal yang berhenti lalu
berangkat, berganti-ganti
di sini, segala ranjang tak cukup dipandang,
tapi dierami
.....
(Munajat Buaya Darat, hlm. 18)


Bagi Mashuri, menulis puisi adalah kebutuhan. Dia tak peduli pada jargon sebagian orang yang menganggap akhir romantik peran penyair, juga ihwal jaman yang cenderung anti-puisi, bahkan pada dogma mereka yang bersikukuh dengan tugas kepenyairan dengan terus mengibarkan tanggung jawab penyair pada dunia dan nasib manusia. Dalam proses penulisan ini, Mashuri hanya ingin bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Buku Munajat Buaya Darat ini adalah karya kumpulan puisi-puisi Mashuri keempat. Sebagian besar puisi-puisi di dalamnya telah mengalami penyuntingan dan pernah dipublikasikan di berbagai media.
Diakui oleh Mashuri, seharusnya Munajat Buaya Darat ini adalah kumpulan puisi kelima setelah kumpulan puisi Patigeni. Namun, Patigeni tak jadi lahir. Meski demikian, keberhasilan menerbitkan buku puisi pada era kini di sebuah negeri bernama Indonesia adalah kemewahan yang luar biasa, tulis Mashuri.

......

Manusia-manusia dalam puisi Mashuri adalah manusia yang hidup dalam lingkungan yang kotor, jorok, tetapi mempunyai keinginan untuk “mandi” dan “mencukur rambut” untuk membersihkan “daki.” Mashuri, sebagaimana yang terlihat dalam beberapa puisinya yang lain dalam kumpulan ini, tampaknya sangat terobsesi untuk menemukan kekayaan dalam kemiskinan, kebahagiaan dalam kesengsaraan, keberadaan dalam ketiadaan, kesucian dalam kekotoran.
(Prof. Dr. Faruk, S.U., Guru Besar Sastra UGM, Yogyakarta)

Mashuri sendiri mengawali pergulatannya mencari orisinalitas dan kekhasan dalam dunia kepengarangan sejak duduk di bangku SLTA, karena merasa memiliki bakat menulis. Proses itu semakin matang setelah lulus dari Fakultas Sastra Universitas Airlangga dan bergabung dengan Teater Gapus.
Kompas


Untuk pemesanan buku ini, silahkan sms ke 081802717528. Untuk pemesanan buku-buku yang lain silahkan lihat di JUAL BUKU SASTRA  - Pembayaran: BNI UGM 0117443522 a.n. Indrian Toni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogger Widgets