Pinggir Malam yang Mati di bagian Kiri |
Judul :Pinggir
Malam yang Mati
Pengarang : Tramisi Hussin, Shafiq Halim, Zulwaqar
Akram
Tebal : 10 + 50 halaman
Ukuran : 12,5 x 18 cm
Penerbit : Jargon Books,
Malaysia
Tahun terbit : Juni 2011
ISBN : -
Harga : 30.000
Buku ini merupakan antologi puisi tiga penyair
muda Malaysia dengan lini penerbitan kecil/indie yang bernama Jargon Book.
Ketiga penyair tersebut adalah Tramizi Hussin, Shafiq Halim dan Zulwaqar Akram.
Selain tampilan puisi-puisi mereka yang jauh
berbeda dengan gaya puisi lama Malaysia yang teologis dan panjang, puisi-puisi
mereka lebih padat, ringkas dan perhitungan diksi yang cukup matang.
Tampilan bukunya pun mendapat polesan seni yang
menarik. Ketiga anak muda yang sama-sama tergabung dalam penerbit Jargon Books
ini memiliki peran sendiri-sendiri dalam pra-cetak. Tramizi Hussin berperan
sebagai editor, Shafiq Halim menjadi lay-outer dan Zulwaqam Akram menjadi
fotografer. Uniknya lagi buku ini tak memiliki biodata penyair, atau daftar
isi.
Demikianlah, ketiganya merupakan generasi terkini
yang paham dan bekerja dalam beberapa gendre seni sehingga tampilan buku dan
persoalan-persoalan yang diangkat dalam puisi mereka pun menjadi cukup beragam.
Menurut Shaira Amira dalam pengantarnya, ketiga penyair ini telah berhasil
mengungkapkan pengalaman dan perasaan mereka dalam bentuk sajak yang mudah
dipahami dan luas pengertiannya serta ide dan pemikiran yang serius.
Jika ditelisik, persoalan kesasteraan bagi penyair
muda di Malaysia tak jauh berbeda dengan apa yang teralami oleh penyair muda
kita. Eksistensi, kedirian, ideologi dan dunia yang ditekuni menjadi tema-tema
utama dalam sajak-sajak mereka, begitu pun upaya pencarian bentuk dan gaya
bertutur dan bentuk puisi. Simak puisi Bosan Menulis karya Tramizi Hussin
berikut:
menulis ialah
kesepian yang dilakar dalam kata-kata
penulis ialah
pencari kata berdengung salam sunyi,
yang terkait pada
kata tiada apa-apa,
iya, penulis
ialah manusia sepi
yang berselirat
dalam bising dunia.
Pemikiran, filsafat, tokoh menjadi bagian tak
terhidarkan bagi proses kepenyairan. Seorang penyair bisa jadi terpengaruh,
terinspirasi oleh banyak pengalaman dan peristiwa orang lain yang mereka baca
dan dengar dalam teks-teks liteter. Sajak-sajak suasana, cinta dan kegamangan
memandang masa depan mendapat tempat bagi generasi yang dibesarkan oleh abad
modern, pernyataan diri, eksistensi sekaligus resistensi.
....
mereka akan
berkata kepada
aku tentang
kertas-kertas koyak,
ponsel yang patah
matanya, batang-batang
rokok yang masih
tinggal sepertiga,
jalan-jalan tar
yang basah dihujani
kegelapan,
puing-puing yang kekal
jadi momen yang
mortal,
aku hilang dalam
kebesaran mereka
(2, Shafiq Halim)
Sajak-sajak suasana dan potret peristiwa bisa dilihat dalam puisi Zulwaqar
Akram. Sebagai misal:
aku duduk
di atas bangku
usang
di atas tanah
di luar rumah
di bawah pohon
yang sedang
menyanyi
kebenaran tak
pernah
menjadi tetamu
si burung
ketakutan
dan terus mati
menjadi bangkai
memberi kekuatan
untuk pohon
terus bernyanyi
(Sirkulasi,
Zulwaqar Akram)
Antologi ini bisa menjadi pembanding yang bagus bagi perkembangan puisi
kita akhir-akhir ini. Buku ini bisa dibeli dnegan menghubungi 081802717528
sekarang juga. Stok terbatas.
Segera miliki dengan menghubungi 081802717528. Selanjutkan silahkan
transfer sesuai harga buku dan ongkos kirim ke no
rekening 0117443522, BNI Cabang UGM Atas Nama Indrian Toni. Konfirmasi
dan kirim alamat begitu transaksi selesai. Buku segera meluncur ke alamat.
Untuk melihat
buku-buku kami yang lain silahkan berkunjung ke http://jualbukusastra.blogspot.com.
Anda juga bisa bergabung di group dan Halaman FB kami di jualan buku sastra.
Jualan Buku Sastra, menjual buku-buku sastra alternatif, sebab tak semua buku
sastra yang baik tersedia di toko buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar