Judul: Barongsai
Penulis: Arie Sudibyo
Penerbit: Merdeka Media, Yogyakarta
Tahun Terbit: April 2014
Tebal Buku: 394 halaman
Harga: 84,000
Nang, seorang pemuda Jawa, suka dan kemudian ikut kesenian Barongsai di
Kampung Singoyudan. Akiong, Suhu Barongsai, menggembleng Nang menjadi pemain Barongsai
andalan dan mengajarkan ilmu Kuntao (kungfu) kepadanya. Lalu Nang dekat dengan
cucu pewaris dari pendiri kelompok Barongsai itu, Mei Hwa. Berkali-kali Nang
diserang orang tak dikenal. Akiong akhirnya pun mati secara misterius. Kisah
kemudian jadi semakin rumit dan aneh. Seorang pengusaha yang juga petarung dari
Singapura menantang Nang duel yang mengakibatkan keduanya cedera parah. Nang
kemudian mendapat undangan dari jaringan misterius di Beijing untuk memburu
benda pusaka China yang mereka kira disimpan oleh Akiong. Nang berada dalam
bahaya selama memenuhi undangan. Dan di Beijing itu, seorang gadis anggota
sindikat menyukai Nang. Di tengah bahaya yang mengancam, ada sumber kegelisahan
lain yang menyerang Nang, apakah Mei Hwa atau gadis Beijing itu yang akan Nang
tempatkan di hatinya.
Demikianlah ikhtisar dari Barongsai, novel
kedua karya Arie Sudibyo (32 tahun) setelah Rara Jonggrang (Galangpress,
2012). Novel ini kaya akan tradisi dan budaya Tionghoa, tragedi konflik, permainan
asmara, kaya latar dan plot. Pengarangnya yang berprofesi sebagai jurnalis koran
membuat bahasa novel ini komplit. Dengan menggabungkan detail dan ketajaman tulisan
jurnalis serta dengan manis dan kelenturan tulisan sastrawan, pengarang menulis
novel ini dengan sangat apik dan renyah sekali sehingga kita akan merasa
terlibat dalam petualangan tokoh dari peristiwa ke peristiwa. Seperti yang
dinyatakan oleh Bakdi Sumanto dalam tulisan pengantarnya, setelah membaca novel
ini, pembaca akan bilang: “Wah, ini mak nyuss!”.
Untuk pemesanan buku ini, silahkan sms ke 081802717528. Untuk pemesanan buku-buku yang lain silahkan lihat di http://jualbukusastra.blogspot.com BNI UGM 0117443522 a.n. Indrian Toni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar