Judul:
Api Bawah Tanah, Kumpulan Puisi
Pengarang:
Raudal Tanjung Banua
Tebal:
xvi + 160 halaman
Penerbit: Akar Indonesia, Yogyakarta
Cetakan: Oktober 2013
Harga: 40,000
Raudal Tanjung Banua adalah penyair unik dan bisa dibilang satu-satunya dalam
kosmologi kepenyairan Indonesia kontemporer. Ia lahir di Sumatera Barat,
menempa diri di Bali dan menetap di Yogyakarta. Gaya sajak-sajaknya adalah
gabungan dari tiga tradisi itu: ada permainan bunyi yang berlandai-landai sebagaimana
tradisi persajakan Sumatera Barat, dengan racikan metafor dan simbol yang kokoh
dan ketat seperti lazimnya puisi-puisi Bali, ditambah kedalaman penghayatan meditatif
khas sajak-sajak Yogyakarta. Meskipun tidak sepekat dalam Gugusan Mata Ibu (Bentang Pustaka, 2005), kita masih dapat mencium
“aroma” Sumatera Barat-Bali-Yogyakarta dari sajak-sajak Raudal dalam antologi
puisi keduanya ini: Api Bawah Tanah.
Sebagaimana ditulis oleh Raudal dalam Pengantar Penyair,
buku antologi Api Bawah Tanah ini diformat
menjadi tiga bagian. Bagian pertama berisi sajak-sajak lepas mengenai amatan
sosial dan personal atas berbagai peristiwa dalam kurun waktu 1999-2007. Bagian
kedua memuat sajak-sajak naratif yang relatif panjang yang ditulisnya selama
periode 1999-2005. Bagian ketiga berkonten sajak-sajak lawatan atas perjalanan yang
dilakukannya ke berbagai tempat dalam selang waktu 2008-2011. Yang pasti,
dibanding dengan antologi puisi pertamanya, Gugusan
Mata Ibu, sajak-sajak yang terekam dalam Api Bawah Tanah ini lebih terasa “intelektual” dengan kadar watak kedewasaan
yang kurang lebih memukau.
Untuk pemesanan buku ini, silahkan sms ke 081802717528. Untuk pemesanan buku-buku yang lain silahkan lihat di http://jualbukusastra.blogspot.com BNI UGM 0117443522 a.n. Indrian Toni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar