Judul: Kupu-kupu Fort De Kock,
Tarikh Luka Pendekar Selendang Putih (Fiksi Silat)
Penulis: Maya Lestari Gf
Penerbit: Koekoesan, Jakarta
Tahun: Agustus, 2013
Tebal: 415 hlm
Ukuran: 130 x 190 mm
ISBN: 978-602-17419-1-7
Harga: Rp. 65.000
Fort de Kock, yang menjadi bagian dari judul novel Maya
Lestari Gf ini, tampaknya diambil dari nama sebuah benteng peninggalan Belanda
yang terletak di kompleks Taman Bundo Kanduang, di atas bukit Jirek,
Bukittinggi, Sumatera Barat. Namun ketika melahap Kupu-Kupu Fort de Kock
ini, pembaca mungkin tidak akan menjumpainya sebagai novel yang bertutur tentang
tempat bersejarah tersebut. Malah kisah dalam novel ini akan menggiring pembaca
pada ketegangan, yakni pertarungan.
Berlatar belakang Sumatera Barat, khususnya Bukittingi,
novel Kupu-Kupu Fort de Kock bercerita tentang hiruk pikuk persoalan masyarakat
di sana dalam konteks modern, terutama tentang penyakit masyarakat yang hampir
tak ada habisnya; narkoba dan perilaku kriminal lainnya. Singo Balang yang
digambarkan sebagai sosok antagonis dalam novel ini adalah dedengkotnya
sindikat narkoba dan pembunuh bayaran yang memiliki ilmu hitam. Dia banyak
merekrut anak buah untuk menjalankan “bisnis”nya.
Kejahatan Singo Balang yang sudah tidak dapat didiamkan itu
tak pelak mengundang reaksi dari lima guru silat di tanah Minang. Para pendekar
silat tersebut—dengan dibantu murid-muridnya di bawah pimpinan Limpapeh Gunung
Singgalang—pada akhirnya memang berhasil membunuh Singo Balang. Tetapi persoalan
menjadi lain ketika diketahui bahwa Singo Balang memiliki seorang anak yang
kemudian berusaha untuk membalas dendam atas kematian bapaknya.
Untuk pemesanan buku ini, silahkan sms ke 081802717528. Untuk pemesanan buku-buku yang lain silahkan lihat di JUAL BUKU SASTRA - Pembayaran: BNI UGM
0117443522
a.n. Indrian Toni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar