Judul: Menanti Sekarini
Penulis: Vivi Diani Savitri
Penerbit: Penerbit Koekoesan,
Jakarta
Tahun: 2009
Isi: 117 hlm
ISBN: 979-1442-25-8
Harga: 26.000
Menanti Sekarini karya
Vivi Diani Savitri ini merangkum 15 cerpen Vivi—sapaan pengarang—yang juga
mantan none Jakarta Selatan. Cerpen-cerpen dalam buku ini sarat dengan kisah-kisah
pembelaan diri para perempuan modern dalam mengupayakan rasa keadilan yang
sangat subyektif.
Ragam persoalan perempuan dalam
cerpen-cerpen Vivi Diani Savitri ini, misalnya, tentang kecemburuan, harga
diri, cinta, pengorbanan bagi orang-orang tersayang, dan sebagainya. Ironisnya,
upaya-upaya yang dilakukan oleh para perempuan tersebut “dimanfaatkan” oleh
orang-orang yang hendak mengeksploitasi mereka. Dengan atau tanpa sadar, para
perempuan ini hidup dalam jebakan-jebakan berbahaya dimana tak jarang mereka
sendiri juga punya andil dalam mengonstruksinya.
-----------
Selain soal artistik, sebuah
prosa bagus sekali bila ia jujur dengan dirinya sendiri. Dengan efektifitas
bahasa, plot yang gamblang, dan diksi yang dekat dengan pembaca, Vivi Diani
Savitri menyusuri dunia masyarkat urban dengan kepolosan dan kejujuran. Dengan hal
terakhir itu saja, kejutan bisa kita dapatkan.
(Radhar Panca Dahana, sastrawan,
kritikus seni)
Cerpen, antara lain, didukung
oleh dua unsur yang tidak terpisahkan, yaitu isi dan gagasan, atau pemikiran di
satu pihak, dan di pihak lain cara mengungkapka isi, gagasan, atau pemikiran
itu. Mana yang lebih dipentingkan, dengan sendirinya terserah pada
pengarangnya. Dalam “Menanti Sekarini” tampaknya Vivi Diani Savitri lebih
menitik-beratkan cara pengungkapan, tentunya dengan tujuan tertentu, yaitu agar
pembaca lebih terkesan oleh suasana dalam cerita, bukan oleh ceritanya sendiri.
Karena itulah, tampaknya Vivi lebih memilih bahasa puitis, bukan bahasa yang
lugas.
(Budi Darma, sastrawan, profesor
ilmu sastra)
Untuk pemesanan buku ini, silahkan sms ke 081802717528. Untuk pemesanan buku-buku yang lain silahkan lihat di JUAL BUKU SASTRA - Pembayaran: BNI UGM
0117443522
a.n. Indrian Toni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar